Prancis -- sejauh ini -- gagal mengemban statusnya sebagai tim favorit di Grup A. Alih-alih tampil bagus Prancis malah dibuat pontang-panting oleh Uruguay yang memaksa mereka bermain 0-0 di laga pertama. Setelah itu, Les Blues -- julukan mereka -- dibantai Meksiko 0-2.
Alhasil, laga terakhir melawan tuan rumah Afrika Selatan, Selasa besok, akan jadi pertaruhan muka Ayam Jantan. Persiapan menghadapi laga penting ini justru ditambah dengan kasus Anelka. Ceritanya, pemain 31 tahun itu memaki Domenech ketika diganti di babak kedua oleh Andre Pierre Cignac. Setelah Anelka keluar barulah Javier Hernandez dan Cuauhtemoc Blanco mencetak gol.
Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF) Jean-Pierre Escalettes sempat memanggil Anelka, kapten Patrice Evra, dan Domenech. Anelka diminta membuat permintaan maaf resmi kepada publik Prancis, pelatih, staf dan rekan-rekannya di timnas Prancis. Tapi striker Chelsea itu menolak dan Prancis-pun mendepaknya.
Cerita seru Anelka-Prancis-Domenech adalah cerita panjang. Tak dipanggil ke Piala Dunia 1998, Anelka baru tampil di kompetisi internasional pada Euro 2000 saat Prancis menjadi juara. Setelah itu selama enam tahun 2001-2007 ia kehilangan tempat karena sering gonta-ganti klub. Chelsea yang diperkuatnya saat ini adalah klub ke-9 Anelka sejak memulai karier tahun 1995.
Ketika Djibril Cisse cedera menjelang Piala Dunia 2006, Domenech memanggil pemain Lyon Sidney Govou, bukan Anelka yang menyebut keputusan itu sebagai, "keputusan yang memalukan. Saya siap bermain di Piala Dunia. Saya bisa membantu Prancis," katanya saat itu.
Nah, Piala Dunia 2010 menjadi Piala Dunia pertama bagi Anelka. Ia menjadi kunci di playoff Piala Dunia 2010 melawan Irlandia setelah mencetak gol tunggal ketika menang 1-0 di leg pertama. Prancis sendiri lolos secara kontroversial karena handball Thierry Henry.
Kini Anelka menyatakan pensiun dengan rekornya 14 gol di 64 pertandingan.
0 Komentar