VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mulai menggelar layanan Home Digital Servicesuntuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan perumahan.
“Telkom siap mengerahkan seluruh sumber daya untuk membangun infrastruktur broadband access dan layanan berbasis T.I.M.E,” kata Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama Telkom, pada keterangannya, 3 September 2010.
Layanan Home Digital sudah mulai digelar di berbagai tempat, termasuk di seluruh High Rise Building (HRB), kawasan industri, bisnis, perkantoran, apartemen atau hunian, dan kawasan serta bangunan lain yang dikelola oleh Agung Sedayu Group (ASG), sejak ditandatanganinya nota kesepakatan bersama pada Rabu, 1 September 2010.
Berdasarkan kesepakatan, seluruh kawasan yang dikelola ASG akan mempunyai infrastruktur telekomunikasi modern yang dapat dimanfaatkan oleh manajemen maupun tenant.
“Salah satunya adalah Fiber To The Home (FTTH) yang merupakan format penghantaran isyarat optik dari penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik,” kata Rinaldi.
Akses FTTH, dijelaskan Muhammad Awaluddin, EGM Divisi Akses Telkom, sudah mulai digelar di Green Mansion dan Puri Mansion, dua perumahan yang dikelola ASG. Pembangunan keduanya merujuk pada konsep hunian dan rukan di tengah kota yang modern.
“Jaringan akses kecepatan tinggi tak pelak akan menjadi kebutuhan para penghuni,” tutur Awal. “Pada intinya, kami ingin menjaga teknologi agar senantiasa mampu mengakomodasi kebutuhan konsumsi bandwidth yang terus meningkat,” ucapnya.
Untuk ke depannya, Telkom akan mengembangkan layanan FFTH secara bertahap ke kota-kota besar di tanah air. Implementasi FFTH di dua perumahan milik ASG hanya sebagai milestone pertama transformasi infrastruktur broadband access berbasis kabel tembaga (copper) ke serat optik.
“Nanti akan dilakukan secara bertahap. Akses kabel tembaga diharapkan sudah tergantikan semuanya oleh serat optik di tahun 2015, paling tidak di kota-kota besar Indonesia,” ucap Awaluddin.
Dalam lima tahun ke depan, Telkom akan fokus pada penyediaan fiber access secara penuh hingga ke rumah-rumah atau gedung-gedung dengan target komposisi jaringan akses FFTE (end-to-end copper) 15 persen, akses FTTC (fibner to the curb) yang menggunakan teknologi MSAN (multi-service access node) dan GPON (Gigabyte Passive Optical Network) sekitar 70 persen, serta akses FTTB/H (fiber to the building/home) 15 persen.
0 Komentar